Saya bukannya mo bahas tentang kembang api yang itu… yang dinyalain malem-malem… so sparkling dengan pijar-pijar apinya… Yang bikin mata Ajeng berbinar.. tapi yang bikin Anggit meringkuk takut di balik punggung ayahnya…
Tapi saya mau bahas kembang api yang ini …
Sebuah Kumpulan Cerpen oleh Latree Manohara
Membaca buku ini saya serasa diombang ambingkan dalam imajinasi… kisah-kisah yang kadang “ga sesuai” dengan yang saya harapkan… bukan, maksudnya bukan konotasi buruk… tapi dalam konotasi yang bagus… karena sebage pembaca cerita, saya tentu saja menginginkan cerita yang baik-baik saja… cerita yang berakhir bahagia… hyaahh itu mungkin satu bentuk mimpi bawah sadar tiap manusia kali ya… mengharapkan sesuatu yang bahagia, yang indah-indah… tapi membaca buku ini… ada seperti sensasi adrenalin, seperti ketika kamu naik roller coaster… ketika harapan kamu bahwa nanti cerita akan berakhir bahagia, some people will live happily ever after… tapi ternyata.. TIDAK! kamu akan dihempaskan kenyataan bahwa… mimpi… sebagian mimpi… kadang lebih baik ketika dia tetap menjadi mimpi…
Seperti di cerita “Kembang Api Malam Ini” … “Ombak Pantai Tengah Malam” … “Darah” … menceritakan para pelaku yang terpatahkan hatinya gara-gara that crazy little thing called love…
Beberapa cerita di antaranya membuat saya melek… karena sedikit banyak sangat related to me… seperti “Hamil”… dimana seorang perempuan yang hamil namun tidak dikehendaki suaminya… tidak, bukannya related yang vulgar… saya jadi semakin sadar, bahwa banyak orang yang menginginkan punya anak sebegitu rupa, tapi saya sendiri malah ga sabar sama anak-anak saya… ato di “Abu Abu Abu” … dimana saya mengalami sendiri peristiwa itu di mana kondisi saya sedang hamil besar… kebayang umpamanya terjadi hal yang buruk, karena kantor saya hampir berada di dalam hazard area…
Beberapa cerita bahkan benar-benar broke my heart… di cerita “Susu untuk Sari” misalnya… saya sangat merasakan kegetiran si Yun… pilihan yang sulit dihadapkan padanya… di cerita “Bayang Bayang”, saya merasakan rasa bersalah si “Aku” … ketakutannya dikejar-kejar dosa… saya rasa itu memang konsekuensi yang harus dijalaninya, karena kesalahannya sendiri… but still…
Ada juga yang agak menggelitik logika saya… π … seperti di “The Wine” … saya di akhir cerita tercenung dengan pertanyaan, “Sejak kapan itu wine berubah jadi sirup cocopandan…?” π bukankah pesannya barengan…?? kalo barengan, kan mustinya si barista akan menyiapkan minuman yang sama toh? kecuali si “kamu” sudah nggitik baristanya duluan π argh… kadang memang logika saya itu meloncat kembali di waktu yang ndak tepat dan merusak imajinasi π itulah kenapa saya ndak pernah bisa menyelesaikan cerita-cerita fiksi…
But so far… saya mem favorit kan Genderuwo, Pawon Rawon Mas Won dan Samantha Ray π … kenapa? Ketiganya unik! Belom pernah saya temukan cerita seperti diΒ Genderuwo dan Pawon Rawon Mas Won… Sedangkan Samantha Ray, mengingatkan saya akan beberapa akun fesbuk π
Dari semua cerita di Kembang Api Malam Ini… saya sangat salut dengan Mbak Latree Manohara… dia tak terjebak dengan cerita-cerita ekstravaganza… yang menghadirkan rumah-rumah mewah, mobil-mobil, keluar masuk mall … yang ada cerita bersetting di lingkungan sekitar kita, seakan-akan cerita-cerita itu benar-benar terjadi di sekitar kita dan dia hanya berperan sebagai “news announcer”… dia juga tak terjebak membuat nama-nama tokoh yang juga ekstravaganza, misalnya dengan mengambil nama misalnya Kanya, Diandra, dll yang kedengaran lebih “kota” … alas dia memilih nama-nama seperti Sri Sulanjari, Rahmi, Tuk, Rim… yang ndeso dan membumi…
Saya bangga mempunyai buku ini… dan akhirnya membuat saya penasaran dengan kumpulan cerpennya yang terdahulu “Suicide”… kira-kira apa masih ada stock ya…??? π
Filed under: Carra's Life, Carra's Life, Kembang Api Malam Ini, kumpulan cerpen, review
saya dong punya “suicide”
*sombong
dan kok ini reviewnya bagus toh, saya jd minder π
sini pinjem Suicide nya…!!!!
ikut kuis besok ae, kali aja menang, hadiahnya buku ituh π
*sebenernya lupa naro dimana sih yo* π
okesip. Tapi kalo ndak menang, aku pinjem punya Om! π
Wow. Terima kasih Carra… Itu wine memang dibikin aneh begitu. Kl dibaca ‘lawaran’ memang jadinya ngganjel hehe…
Sayang suicidenya sdh habis.. Mungkin bisa pinjam om warm π
Eh om, review njenengan jugak keren kok. Lagian ndak dilombakan π
haghaghag… hyahhh gpp laa mbak.. namanya juga imajinasi.. ga bisa dibilang bener opo salah… yg salah yo logikaku yang suka tiba2 kembali di saat yg ga tepat..
ugh.. brarti beneran musti mengintimidasi si Abah Labil buat menangin saya kuis besok inih π
heh ? PINJAM PUNYAKUH ?
apanyah maksudnyah? *halaaaagh* π
[…] Kumpulan cerpen ini sebenernya merupakan kumpulan cerpen pertamanya… yang kedua, saya udah bahas di beberapa postingan yang lalu… dan karena penasaran lah maka saya bertekad harus mendapatkan buku […]
[…] 1 orang pemenang berhak atas Buku Kumpulan Cerpen karya Latree Manohara yang berjudul “Kembang Api Malam Ini“ […]
[…] Prompt yang akan kita berikan, diambil dari salah satu paragraf di dalam buku kumpulan cerpen Mbak Latree Manohara yang berjudul Kembang Api Malam ini. […]