Maaf, Aku Pulang…

Maaf, aku lebih memilih pekerjaanku…

Walaupun tenseful dengan target-targetnya… walaupun penuh dengan orang-orang bossy yang kadang menyuruh-nyuruhku melebihi boss ku sendiri… walaupun penuh dengan strategi-strategi manipulasi… tapi aku sangat mencintainya… sudah memberiku penghargaan yang sepantasnya… walaupun ga seberapa… bukan materi yang aku butuhkan di sana… tapi kenyamanan bekerja dan kebebasan berekspresi yang tak bisa kutemukan di mana pun… jadi walaupun mungkin terdengar sangat absurd, karena seringkali pula aku mengeluhkan gaji yang ga cukup atau beban kerja yang tak bisa terbagi… aku tetap lebih memilih dia…

Maaf, aku lebih memilih bergaul bersama teman-temanku yang sekarang…

Walaupun mereka kadang konyol dan selalu mau tau urusan orang… walaupun kadang juga saling memanfaatkan… walaupun kadang kata-kata mereka sangat menyakitkan di hati… tapi setidaknya mereka jujur padaku dan pada diri mereka sendiri… they just wanna be themself… orang-orang sederhana yang kadang oportunis dan narsis… tapi setidaknya mereka memperhatikanku dengan tulus… dengan tidak mengharapkan balasan… sehingga aku pun bisa balik menghargai dan menghormati mereka sebagaimana mestinya… karena ada timbal balik seperti itu, maka aku lebih memilih mereka…

Maaf, aku lebih memilih tenggelam di dalam dunia mayaku…

Walaupun kadang tak bisa dikontrol… walaupun kadang membuatku begitu terisolasi dari dunia sosial nyataku… dan seperti juga dunia nyata, dunia maya juga menawarkan hal-hal semu yang memabukkan kalau saja kita tak bisa mengendalikan diri sendiri… tapi setidaknya di sana, aku “nyata” … di sana aku didengarkan… di sana aku bisa menggila tapi masih dalam batas-batas akal setengah sehat… di sana aku juga dipuja dan memuja… di sana, I become the real human i wanna be in my real world… bahkan mungkin lebih nyata daripada dunia nyataku… imajinasi memang seperti pisau bermata dua, kata orang… satu sisi bisa membuat kita semakin yakin akan diri kita sendiri… membuatku bahkan semakin nyata dari hari ke hari… sisi lain, bisa juga mencelakakan diri kita… semuanya balik lagi ke ourselves kan… di situ lah aku lebih memilihnya… karena aku merasa menemukan sesuatu yang baru every each day!

Maaf, aku lebih memilih rumahku…

rumah dan keluargaku… yang sudah sejak dulu merengkuhku di dalam lubang kenyamanan dan kemesraannya… merangkulku dan membiarkanku bertelut seberapa lamapun aku mau… memberiku kesejukan ketika aku merasa bumiku berpijak begitu panas… menerimaku dengan tangan terbuka bagaimanapun buruknya aku… bagaimanapun busuknya aku… memandangku sebagai seorang perempuan yang terdiri atas daging, hati dan otak… tanpa menuntutku lebih… namun membuat dan memaksaku untuk selalu bergantung padanya… yang membuatku yakin bahwa aku bisa mengandalkannya… yang membuatku merasa tegar ketika aku harus menghadapi semua ujian-ujian yang terjadi di luar sana… and then… when i feel so exhausted… i can come home… and feel home…

Filed under: Carra's Life, Carra's Life, curhat, sad